Friday, October 4, 2013

Filled Under:

Anak Perempuan Mudah Depresi


Depresi sejati tidak hanya merasakan sedih, tapi lebih pada transformasi parsial atau total dari kepribadian Anda. Kesedihan, putus asa, dan keputusasaan membanjiri dan mempengaruhi setiap pikiran dan tindakan Anda.

Jika Anda menderita depresi klinis, Anda mungkin menangis sepanjang waktu atau terus-menerus merasa cemas. Anda menarik diri dari keluarga dan teman, berhenti menikmati kegiatan yang biasa dilakukan, mengalami kesulitan tidur atau makan, atau bahkan berpikir tentang bunuh diri atau menyakiti diri sendiri. Kebanyakan remaja merasakan beberapa hal ini beberapa waktu, tapi kemudian hilang segera. Tapi depresi yang benar-benar depresi, tidak mudah pergi dengan sendiri.
Pada remaja, biasanya depresi muncul di usia 15 tahun. Kondisi ini dua kali lebih mungkin memengaruhi anak perempuan dibandingkan anak laki-laki, karena perempuan lebih mungkin menginternalisasi perasaan depresi.
Internalisasi perasaan bukan berarti tidak pernah membicarakan perasaan emosinya. Tapi lebih pada mengambil pikiran atau perasaan ke tingkat yang lebih dalam dan memanfaatkan mereka secara emosional daripada fisik.
Anak laki-laki yang merasa sedih atau depresi lebih mungkin untuk menunjukkan atau mengaktualisasikannya dalam bentuk perkelahian, penggunaan narkoba atau alkohol, atau perilaku menantang.
Sangat sulit bagi orang dewasa mengenali kondisi depresi pada remaja. Misalnya, kebiasaan murung atau perilaku remaja depresi tak biasa. Plus, remaja yang depresi sangat sulit berada di bawah kontrol atau dekat dengan orang dewasa.
Beberapa gejala depresi remaja pun tidak identik dengan tanda-tanda depresi pada orang dewasa. Beberapa orang dewasa mengaktualisasikan rasa depresinya hanya dengan meringkuk di tempat tidur dan berhenti berfungsi. Tapi pada remaja, biasanya, harus tetap bangun dan pergi ke sekolah, sehingga mereka dipaksa untuk tetap "berfungsi" dan (masih) pergi keluar dengan teman-temannya.
Inilah yang membuatnya menjadi semakin sulit, "Mereka masih pergi keluar dengan teman-temannya," kata beberapa orangtua. Bahkan kata beberapa ahli, kurang dari setengah remaja depresi yang benar-benar mau melakukan pengobatan

0 comments:

Post a Comment

Copyright @ 2013 MERAWAT ANAK.